Laman

Minggu, 31 Oktober 2010

pelayanan BAAK gunadarma

salah satu contoh layanan internet gunadarma adalah http://BAAK.gunadarma.ac.id ..yg dimana layanan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa gunadarma


visi dari BAAK :
"menjadi universitas yg terkemuka di bidang teknologi informasi di indonesia maupun internasional"


misi dari BAAK :
 Memberikan layanan yg terbaik untuk mahasiswa gunadarma di bidang teknologi..kontibusi dalam pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan meningkatkan kemakmuran masyarakat, menyumbang pembangunan yang bermutu tinggi pada masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, profesional, kompeten dan sesuai dengan kebutuhan bangsa untuk saat ini dan akan datang..


tujuan :
memberikan layanan untuk mahasiswa di bidang teknologi informasi yang cukup baik..dan menjadi universitas pertama yang berbasis teknologi informasi..


kelebihan dari BAAK :
  • bisa di akses dimana saja dan kapan saja
  • kita bisa mengetahui jadwal kuliah
  • kita bisa mengupdate jadwal kuliah disini
kekurangan dari BAAK sendiri adalah dimana kita sering banyak mengakses server pada link tersebut tidak beroperasi secara maksimal untuk lebih bagus.


ardiyansyah
1ka13
11110006

Jumat, 29 Oktober 2010

kependudukan dan kebudayaan indonesia

Kependudukan dan kebudayaan indonesia
Catatan dari Seminar Pengembangan Kebudayaan Dalam Rangka Pembangunan Nasional, 17-20 Juli 1978. 18 Juli 1978 , telah tampil sebagai pembicara utama Dr. Soepardjo Adikusumo dengan paper yang berjudul: Perilaku Kependudukan Dan Implikasinya Terhadap Pengembangan Kebudayaan. Dengan judul yang demikian, maka pembicara telah memberi harapan kepada para pendengarnya untuk mendapat suatu deskripsi bagaimana perilaku yang timbul dalam suatu kelompok yang padat-penduduk, menimbulkan masalah atau gejala dan perubahan tertentu di bidang kebudayaan. Fokus masalahnya, sebagaimana dijanjikan judul paper dan judul seminar, semustinya ada pada masalah kebudayaan. Dalam uraiannya kemudian, ternyata bahwa yang dilukiskan oleh paper itu adalah determinan-determinan kebudayaan yang mempengaruhi fertilitas dan karena itu mempengaruhi pula timbulnya masalah ledakan penduduk. Antara lain oleh pembicara disebut adanya pandangan dan kecenderungan natalogeen, yaitu sifat menyenangi banyak anak. Tentu saja pandangan yang bersifat natalogeen ini masih dipengaruhi atau berhubungan dengan pandangan-pandangan lainnya yang menyangkut peranan anak dalam keluarga, visi tentang usia kawin, syarat perkawinan dan perceraian serta makna hidup berkeluarga. Dengan lain perkataan, yang dikemukakan sebetulnya adalah deskripsi tentang tingkah laku kebudayaan dan implikasinya di bidang kependudukan. Kemudian daripada itu, pembicaraan pembahas utama Dr. Sri Edi Swasono turut melengkapi faktor-faktor lain di samping fertilitas, sebagai determinan yang mempengaruhi timbulnya ledakan penduduk yaitu mortilitas dan migrasi. Dengan demikian sebetulnya uraian pembahas itu pun tambah memperkuat kerangka persoalan yang telah dibuat oleh pembicara utama, secara tak sesuai dengan topik yang diberikan. Fokusnya tetaplah pada masalah kependudukan. Bidang kebudayaan disinggung sekedarnya sebagai sumber determinan yang mempengaruhi kecenderungan kepada kelebihan penduduk yaitu visi budaya yang natalogeen sifatnya, dan bukanlah implikasi yang timbul di bidang kebudayaan sebagai akibat ledakan penduduk. Yang menarik adalah pandangan pembahas tentang migrasi, bahwa migrasi tak akan berhasil bila proyek itu tidak diintegrasikan dengan program-program pembangunan daerah. Migrasi yang dilaksanakan sebagai suatu proyek tersendiri --menurut pembahas tersebut -- akan sangat sulit untuk berhasil. BERBAGI KEMISKINAN Betapapun demikian, dalam diskusi telah timbul beberapa pemikiran yang lebih menyangkut implikasi budaya dari masalah kependudukan. Dr. Soedjatmoko mengajukan dua masalah. Pertama: apa akibat ledakan penduduk dan keadaan hidup berdesak-desakan terhadap kerukunan dan harmoni yang ada di daerah-daerah pedesaan? Apakah dalam keadaan padat penduduk akan timbul cara-cara lain yang menyerupai dan dapat mengganti pola shared poverty (kemiskinan yang dibagi) misalnya? Dari sekarang hal tersebut perlu dipikirkan agar supaya keadaan padat-penduduk tak nanti menjadi sebab desintegrasi harmoni dan kerukunan yang terdapat di daerah-daerah pedesaan. Yang kedua, keadaan padat-penduduk, tak bisa dihindari, akan memperciut kemungkinan ruang bagi tiap orang. Outer space (ruang lahiriah) akan semakin terbatas dan karena itu kekurangan ini harus dicoba diimbangi dengan membinapersonal space, ruang batin yang lebih luas sebagai suatu dimensi Lebensraum. Di sinilah akan menjadi bertambah penting peranan agama dan kesenian dalam fungsinya yang khusus yaitu memperkaya kehidupan batin dan kehidupan rohani setiap orang yang menghayatinya. Dr. Sri-Edi Swasono sebagai pembahas utama kemudian dalam diskusi masih mengemukakan satu hal yang menarik. Yaitu perkembangan yang dapat diramalkan sehubungan dengan saling pengaruh di antara tingkat pendidikan dan besarnya keluarga. Ada pola yang kelihatannya mulai mendapat bentuk, bahwa orang-orang yang tinggi tingkat pendidikannya cenderung mempunyai anak dalam jumlah yang lebih kecil, dibandingkan dengan orang-orang yang rendah tingkat pendidikannya. Kalau dapat diandaikan bahwa orang-orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga lebih mampu membiayai pendidikan anak-anaknya, sedangkan orang-orang yang berpendidikan rendah, mempunyai kemampuan pembiayaan yang relatif lebih rendah pula, maka situasi di masa depan akan menjadi timpang. Yaitu ada sekelompok orang dengan kemampuan keuangan yang besar dengan jumlah anak yang kecil berhadapan dengan kelompok besar lainnya yang besar jumlah anaknya, tetapi kecil kemampuan pembiayaannya. Tingkah laku yang bagaimana gerangan yang akan timbul dari interaksi kedua kelompok tersebut? Dr. Mely G. Tan mempersoalkan kembali determinan yang dipakai oleh pembicara utama. Selain determinan budaya, harus diperhatikan pula determinan ekonomis dan determinan psikologis. Kemudian daripada itu kalau kita berbicara tentang ledakan penduduk dengan hanya melihat kepada variabel fertilitas, maka dari situ akan menjadi sangat sulit untuk melihat implikasi dari masalah ledakan penduduk di bidang kebudayaan. Untuk sampai kepada implikasi yang dimaksud, maka harus diperhatikan masalah komposisi penduduk, karena justru dalam komposisi penduduk akan selalu timbul masalah-masalah kebudayaan yang menyangkut perbenturan sistem-nilai antar-kelompok, atau konflik yang timbul dari peranan yang dimainkan oleh tiap kelompok. ** Betapapun barangkali seluruh pembicaraan itu telah dimulai dengan suatu pergeseran fokus -- sengaja atau tidak -- namun arti dari diskusi tersebut yang boleh dicatat adalah munculnya suatu kesadaran yang semakin tegas bahwa masalah ledakan penduduk tidak hanya harus dicari akarnya pada aspek demografis, tetapi juga pada akar-akar sosial-budaya yang mempengaruhi tingkah laku reproduktif seseorang. Yang juga perlu dicatat adalah bahwa penanganan masalah ledakan penduduk tidak hanya menyangkut soal ruang-hidup dan distribusi penduduk, tetapi juga menyangkut pola-pola tingkah laku dan bentuk-bentuk kebersamaan baru, yang perlu dipikirkan agar supaya dalam situasi padat-penduduk masih tetap terjamin adanya suatu kondisi sosial di mana martabat dan nilai-nilai manusiawi tidak porak-poranda oleh tingkah laku yang hanya mempertahankan survival.

Dengan ini kebijakan kependudukan indonesia,Posisi geo strategis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera memberikan manfaat strategis yang cukup besar dalam peta global. Hal ini sudah demikian adanya sejak beberapa abad yang lalu. Yang perlu dicermati adalah berapa lama lagi posisi strategis ini akan bertahan. Apakah hanya satu atau beberapa dekade atau untuk selamanya?
Walaupun masih bersifat futuristik tetapi bukan mustahil, perubahan teknologi akan menyebabkan semakin berkurangnya posisi strategis Indonesia. Seandainya jalur kereta api trans dari Asia Timur hingga Eropa Barat dapat beroperasi dengan efisiensi yang mengalahkan kapal laut atau angkutan udara sudah dapat mengalahkan efisiensi angkutan laut, pipanisasi gas dan BBM, terlebih lagi ketika banyak sekali transportasi fisik sudah dapat digantikan oleh teknologi informasi, maka posisi strategis Indonesia semakin berkurang.
Didalam beberapa dekade terakhir, sesungguhnya sudah terjadi periode-periode dimana Indonesia sangat diperhatikan dan periode-periode dimana Indonesia agak dijauhi oleh sebab posisi strategis Indonesia yang berubah. Contohnya adalah pada masa sebelum dan sesudah berakhirnya perang dingin. Ini adalah hal yang niscaya didalam interaksi multibangsa. Sesuatu yang tidak bisa ditolak dan tidak bisa diminta akan tetapi Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat berhak membentuk dan menentukan posisi strategisnya.
Salah satu keadaan dunia yang dapat mendukung posisi strategis Indonesia adalah apabila New Zealand dan Australia didiami oleh 0,5 - 1 miliar penduduk. Suatu hal yang pencapaiannya berada diluar kendali kebijakan Indonesia. Walaupun dapat diramalkan bahwa populasi Australia dan New Zealand akan terus meningkat, sulit dibayangkan kapan akan mencapai 100 atau 200 juta penduduk.
Berbeda dengan UK yang memimpin jaringan Commonwealth, juga berbeda dengan Jepang yang bersebelahan dengan RRC yang padat penduduk tetapi memiliki gap teknologi, Indonesia berada di Asia Tenggara yang relatif merata kemampuannya.
Kalau posisi strategis yang alamiah akan berkurang oleh perubahan jaman, usaha swadaya Indonesia sangat penting untuk terus mempertahankan dan meningkatkan peran strategisnya. Dalam hal ini kebijakan kependudukan Indonesia akan menjadi instrumen strategis yang akan menentukan dimana kita berada di masa depan. Banyak negara yang mengkampanyekan pengurangan tingkat kelahiran beberapa dekade yang lalu sudah mengkampanyekan peningkatan tingkat kelahiran pada masa kini. Kita harus selalu keep in mind bahwa ‘kebijakan PBB beberapa dekade yang lalu bisa saja keliru atau sudah usang digerus jaman.”
Sebaran penduduk yang tidak merata di berbagai pulau adalah salah satu titik kelemahan yang harus diharmonisasikan. Untuk meningkatkan densitas penduduk di provinsi-provinsi yang sangat rendah populasinya dapat ditempuh dengan transmigrasi walaupun cukup tinggi kompleksitasnya, pula susah percepatannya. Cara lain adalah dengan membuat kebijakan keluarga berencana yang berbeda untuk provinsi padat “dua anak cukup” dan untuk provinsi renggang “boleh lebih dari dua.” Kebijakan ini tentu menuntut penciptaan daya dukung sosial ekonomi tersendiri. Dari strategi ini, lebih baik pertumbuhan ekonomi Indonesia 8% atau lebih karena pembaginya (jumlah penduduk) akan membesar. Mengkompromikan kepentingan kesejahteraan dan kepentingan strategis adalah urusan mengutamakan masa kini atau masa depan. Apakah bangsa Indonesia lebih sayang anak cucu atau cinta generasi sendiri?
Sebuah Indonesia yang ramah pada tetangga dengan kepadatan penduduk merata dan menjadi rumah bagi 350 - 500 juta populasi yang sejahtera dan beradab ketika populasi dunia mencapai 10 miliar akan menjadikan NKRI sebagai sebuah fokus perhatian bukan sekadar “another part of the earth in the south.”
Kebudayaan indonesia
kebudayaan indonesia ini termasuk kebudayaan yg bermacam aneka ragam yg mempunyai adat istiadat sendiri dari leluhur’a,da...
Dengan sebagai berikut :
kebudayaan indonesia
Wayang kulit warisan budaya Jawa.
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulityang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh.
Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaituperhelatan, pentas seni, dan lain-lain.

Busana

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar busana daerah Indonesia
Seorang gadis Palembangtengah mengenakan Songket, salah satu busana tradisional Indonesia.
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut, Tasikmalaya dan juga Pekalongan. Kerajinan batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri batiknya.[58] Busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lain baju kurung dengan songketnya dari Sumatera Barat (Minangkabau), kain ulos dari Sumatra Utara (Batak), busana kebaya, busana khas Dayak diKalimantan, baju bodo dari Sulawesi Selatan, busana berkoteka dari Papua dan sebagainya.

Arsitektur

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Indonesia
Lukisan Candi Prambananyang berasal dari masa pemerintahan Raffles.
Arsitektur Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya, sejarah, dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya. Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan. Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India. Tetapi, Cina, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup dominan.
Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap provinsi.Taman Mini Indonesia Indah, salah satu objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur Indonesia, menampilkan keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa bangunan khas Indonesia misalnya Rumah Gadang, Monumen Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung.

Olahraga

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Olahraga Indonesia
Olahraga yang paling populer di Indonesia adalah bulu tangkis dan sepak bola; Liga Super Indonesia adalah liga klub sepak bola utama di Indonesia. Olahraga tradisional termasuk sepak takraw dan karapan sapi di Madura. Di wilayah dengan sejarah perang antar suku, kontes pertarungan diadakan, seperti caci di Flores, dan pasola di Sumba. Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi pada pria dan olahraga spektator sering berhubungan dengan judi yang ilegal di Indonesia.[59]
Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet Indonesia tidak terlalu mengesankan. Di Olimpiade, prestasi terbaik Indonesia diraih pada saat Olimpiade 1992, dimana Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu. Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajai bulu tangkis. Atlet-atlet putra Indonesia seperti Rudi Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, dan Rexy Mainaky merajai kejuaraan-kejuaraan dunia. Rudi Hartono yang dianggap sebagai maestro bulu tangkis dunia, menjadi juara All England terbanyak sepanjang sejarah. Selain bulu tangkis, atlet-atlet tinju Indonesia juga mampu meraih gelar juara dunia, seperti Elyas Pical, Nico Thomas[60], dan Chris John.[61]

Seni musik

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Musik Indonesia
Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke. Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik tradisionaldengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional termasuk juga keroncong yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu, Jakarta,[62] yang dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.

Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain[63] untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Alat musik tradisional Indonesia antara lain meliputi:
§  Bende
§  Calung
§  Dermenan
§  Gamelan
§  Gandang Tabuik
§  Gendang Bali
§  Gondang Batak
§  Gong Kemada
§  Gong Lambus
§  Jidor
§  Kulcapi Batak
§  Kendang Jawa
§  Kenong
§  Rebab
§  Rebana
§  Saluang
§  Saron
§  Sasando
§  Serunai
§  Seurune Kale
§  Suling Lembang
§  Sulim Batak
§  Suling Sunda
§  Tanggetong
§  Tifa, dan sebagainya

Boga

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Masakan IndonesiaBeberapa makanan Indonesia: soto ayam, satekerang, telor pindang, perkedel dan es teh manis.
Masakan Indonesia bervariasi bergantung pada wilayahnya.[64] Nasi adalah makanan pokok dan dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai),santan, ikan, dan ayam adalah bahan yang penting.[65]
Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan teknik memasak dari bangsa Melayu sendiri, India, Timur tengah, Tionghoa, dan Eropa. Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional, menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan bangsa Spanyol dan Portugis, telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak produk dari dunia baru ke Indonesia.
Penganan kecil semisal kue-kue banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu. Nasi rames yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api, pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai nasi rames yang berukuran sangat minimalis dengan harga murah, nasi kucing sering dijual di atas angkringan, sejenis warung kaki lima.
Terdapat pula aneka makanan yang dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau tanggungan. Pedagang keliling ini menyajikan mie ayam, mi bakso, soto, siomay, roti burger, nasi goreng, nasi uduk, dan lain-lain.

Perfilman

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perfilman Indonesia
Poster film Tjoet Nja' Dhien (1988), film tentang pahlawan nasional Indonesia asal Aceh.
Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung. Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Di masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Diantara sineas yang ada, Usmar Ismail merupakan salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanya Harta Karun (1949). Dekade 1970 hingga 2000-an, Arizal muncul sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.
Popularitas industri film Indonesia memuncak pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia,[66] meskipun kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat.[66] Film Laskar Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karya Andrea Hiratamenjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia saat ini.

Kesusastraan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sastra Indonesia
Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai prasasti berbahasa Sanskerta pada abad ke-5 Masehi. Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli yang mengkritik perlakuan Belanda terhadap Indonesia selama zaman penjajahan Belanda; Muhammad Yamin dan Hamka yang merupakan penulis dan politikus pra-kemerdekaan;[67] dan Pramoedya Ananta Toer, pembuat novel Indonesia yang paling terkenal.[68] Selain novel, sastra tulis Indonesia juga berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil Anwar merupakan penulis puisi Indonesia yang paling ternama. Banyak orang Indonesia memiliki tradisi lisan yang kuat, yang membantu mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka.[69] Kebebasan pers di Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto. Stasiun televisi termasuk sepuluh stasiun televisi swasta nasional, dan jaringan daerah yang bersaing dengan stasiun televisi negeri TVRI. Stasiun radio swasta menyiarkan berita mereka dan program penyiaran asing. Dilaporkan terdapat 20 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2007.[70] Penggunaan internet terbatas pada minoritas populasi, diperkirakan sekitar 8.5%.

Lingkungan hidup

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Flora Indonesia dan Fauna Indonesia
Kasuari, salah satu burungkhas dari Pulau Papua.
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi"[71][72] umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. [73]
Komodo, hewan reptil langka khas dariNusa Tenggara
Meskipun demikian, Guinness World Records pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8 juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak kawasan di daerah hilir (pesisir).[74] Menurut catatan Down The Earth, proyekAsian Development Bank (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir, terlebih di musim hujan

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/08/05/KL/mbm.19780805.KL72426.id.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya